Dreamer

Bermimpi dan Berharap adalah suatu alasan manusia untuk tetap bertahan hidup, tanpa mimpi itu manusia sama juga dengan orang mati. Begitu banyak orang mabuk, baik itu mulai dari mabuk alcohol, mabuk cinta, mabuk harta, atau hingga berkarya. Dengan ini suatu alasan bahwa saya berkarya karena akan mimpi-mimpi saya yang begitu banyak belum terwujud. Begitu banyak mimpi-mimpi saya yang membuat saya resah, gelisah, sedih hingga gembira. Mimpi-mimpi saya ini mencakup akan mayarakat luas, cinta, kebencian, agama, kedamaian hingga diri sendiri untuk menjadi lebih bijak. Mungkin mata memang bias melihat perspektif yang ada dalam kehidupan ini, tapi apakah mata bias melihat realita-realita kehidupan ini?. Begitu banyak realita-realita yang tak terungkap atau lebih tepatnya ditutup-tutupi dengan berbagai alasannya. Seperti contoh, tekhnologi maju begitu pesatnya sehingga tanpa disadari telah menyingkirkan masyarakat-masyarakat disekitar dan mengaburkan ketertindasan yang ada. Dan ini pun alam yang mempunyai jiwa-pun akan sekarat terancam akan mati dan punah. Memang muak jika melihat dan memikirkan ini semua. Tetapi jika tidak dimulai dari diri sendiri, siapa lagi yang akan memulai dan mempertahankannya?. Saat ini begitu banyak orang akan tergila-gila akan kekuasaan dan harta. Hedonisme adalah kebudayaan yang baru dan popular, mengalahkan akan orang-orang terlantar dan mengais-ngais hidup. Perang demi tanah atau perang demi uang dan harta. Memang susah jika sudah mencakup 3 hal tersebut. Mereka sudah tidak akan berpikir panjang lagi nanti bagaimana masa depan akan ada atau tidak. Mereka tidak berpikir bagaimana anak cucu kita nanti, bagaimana alam ini masih bisa bertahan atau tidak. Begitu banyak pikiran-pikiran berkembang, saling curiga, saling memeras, saling membunuh, dan kekerasan pun tak terhindarkan lagi. Sehinnga membuat saya kangen. Kangen akan dicintai dan mencintai. Kangen akan sejuknya alam, kangen akan indahnya islam. Ketika itu dalam suatu waktu saya begitu sedih dan marah ketika melihat pohon di sekitar rumah saya ditebang demi pembangunan komplek perumahan baru yang megah, walaupun mungkin pembangunannya sekitar 10 tahun lagi. Lalu sebagian pohon yang ditebang tadi saya ambil (curi) dan saya buat karya (maafkan saya ya Allah). karya itu berjudul "manusia setengah setan dan marah dan sedih". Memang semuanya nanti kita ini akan mati, tetapi sebelum berprosesnya mati ini apakah kita hanya akan diam saja melihat dan mendukung dunia ini akan cepat mati dan sekarat atau kita berbuat sesuatu yang lebih berguna tanpa merugikan orang banyak, diri sendiri dan alam. Untuk menjadi kaya akan harta itu sangatlah gampang, tetapi untuk menjadi lebih bijak itu sangat sulit dan penuh dengan rintangan. Tapi akankah kita akan pasrah saja? Saya harap Tidak..!!
Category: 0 komentar